hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. dan semua hasrat-keinginan adalah buta, jika tidak di sertai sebuah pengetahuan. dan pengetahuan adalah hampa jika tdidak di ikuti pelajaran. dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak di sertai dengan cinta. olehnya itu marilah kita tanamkan rasa cinta terlebih dahulu dalam membangun daerah Sultra (Sulawesi Tenggara).,., bangkitlah.,.,.,

Aku An@k K3ndari Harajukhu Zarizawa






Sabtu, 08 Januari 2011

pantai nambo



Nah, ini dia Pantai Nambo. Pantai Nambo adalah sebuah pantai indah yang jaraknya ± 12 km dari Kota Kendari atau sekitar 15 menit kearah selatan Kota Kendari dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dan dapat pula menggunakan perahu tradisional ketinting (kole-kole) sekitar 15 menit dari pelabuhan Kota Kendari menyusuri teluk Kendari.

Pantai ini diminati banyak pengunjung karena letaknya yang relatif dekat. Pantai Nambo memiliki pasir putih yang landai suasana yang tenang, udara yang sejuk dan panorama yang menakjubkan sehingga tempat ini selalu merupakan pilihan masyarakat Kota Kendari untuk melepas kejenuhan dan rutinitas sehari-hari pada akhir pekan, ditempat ini telah disediakan tempat parkir, gazebo, tempat bilas mandi dan pedagang tradisional yang menawarkan berbagai jenis dagangannya.

Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengandalkan Pantai Nambo ini sebagai obyek wisata unggulan di daerah tersebut sebab sangat mudah dijangkau, baik oleh wisatawan lokal maupun wisatawan luar daerah.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Kendari Ashar di Kendari, Senin(20/10), mengatakan bahwa Pemerintah Kota Kendari terus mengupayakan melakukan pembenahan terhadap obyek wisata tersebut .
Ia mengatakan bahwa di lokasi wisata Pantai Nambo saat ini tengah dilakukan perbaikan sarana peristirahatan pengunjung dan penambahan tong sampah, agar wisatawan yang datang dapat menikmati keindahan Pantai Nambo dan lokasi wisata tetap bersih dari kotoran.
Menurutnya, Pantai Nambo selalu dipenuhi dengan wisatawan, baik lokal maupun luar daerah terutama pada hari libur yaitu Sabtu dan Minggu.

Ia juga menuturkan, lokasi Pantai Nambo ini sangat mudah dijangkau sekitar tujuh kilomter dari pusat Kota Kendari, dan udaranya yang sejuk serta lokasinya selalu terjaga kebersihannya.
Selain Pantai Nambo, kata Ashar, Pemerintah Kota Kendari juga terus melakukan pembenahan beberapa obyek wisata lainnya sepeerti air terjun di Kelurahan Tipulu dan Hutan Agrowisata Nanga-Nanga di Kelurahan Nanga-Nanga, sehingga nanti dapat menjadi kawasan wisata andalan Kota Kendari.

Ia mengatakan, walaupun sarana dan prasarana pendukung di lokasi wisata tersebut belum memadai, tetapi keinginan masyarakat untuk bersantai dan menikmati keindahan di tempat obyek wisata tersebut cukup tinggi.
Ashar menambahkan bahwa setiap minggu, jumlah wisatawan yang datang mencapai ribuan orang, sehingga pendapatan asli daerah (PAD)di sektor pariwisata terus bertambah. Penerimaan PAD di sektor pariwisata Kota Kendari saat ini masih didominasi dari pendapatan retribusi Pantai Nambo, sehingga pantai tersebut masih menjadi andalan obyek wisata di daerah ini.

Bagaimana? apakah anda tertarik mengunjunginya?
Bagi anda yang pernah berkunjung dan berwisata di pantai Nambo silahkan berbagi pengalaman dan komentar anda mengenai pantai ini. Terima kasih telah berkunjung.

pantai batu gong


15 km atau 30 menit dari sebelah utara kota Kendari. Keunikannya adalah adanya batu besar yang akan mengeluarkan suara alat musik gong jika terkena hempasan ombak.Bagi kebanyakan orang, bermain di tepi pantai yang landai sambil mendengarkan deburan ombak, merupakan hal yang menarik. Karenanya, kegiatan itu selalu dirindukan untuk sekedar menghilangkan kepenatan setelah sepekan bekerja. Yang kemudian sering jadi pertanyaan adalah, pantai mana yang enak dikunjungi tanpa menguras banyak isi dompet?

pantai batugong terletak di kabupaten konawe tepatnya di desa muara batugong kecamatan kapoiala..Indonesia ternyata memiliki banyak pantai yang indah. Pantai yang bentuknya landai dan berpasir putih. Kendari, kota provinsi Sulawesi Tenggara misalnya, juga memiliki sejumlah pantai wisata yang menarik dan pantas dibanggakan. Salah satu di antaranya adalah Pantai Batu Gong.

Dibilang menarik dan pantas dibanggakan, karena jika Anda mengunjungi sebuah teluk yang ada di ujung pantai berpasir putih ini, Anda akan mendengarkan adanya suara-suara khas yang menyerupai suara gong yang ditabuh orang.

Suara gong itu sendiri sebenarnya bukan dihasilkan dari sebuah gong yang dipukul orang, melainkan dari hempasan deburan ombak ke dinding sebuah tebing di pantai. Hempasan deburan ombak itulah yang kemudian menghasilkan suara mirip gong. Itu sebabnya masyarakat sekitar sering menyebut pantai yang teretak 21 km dari kota Kendari ini dengan sebutan Pantai Batu Gong atau Pantai Teluk Gong.

"Kami sering mengunjungi pantai ini karena memang bagus sekali dijadikan lokasi rekreasi keluarga. Di lokasi ini kita bisa menikmati udara pantai yang bebas polusi, membeli ikan segar untuk dibakar lalu dimakan ramai-ramai. Pantai Batu Gong juga bagus dijadikan arena perkemahan," ujar Nur Wati salah seorang mahasiswi KFIP Unhalu yang mengaku sering berekreasi ke Pantai Batu Gong bersama rekan-rekannya.

Bagi masyarakat Kendari sendiri, Pantai Batu Gong memang telah menjadi alternatif utama untuk mendapatkan lokasi rekreasi murah meriah. Karenanya, tak anehlah jika di musim liburan panjang, pantai ini tak pernah putus dikunjungi wisatawan domestik.

Sedangkan di hari libur biasa, pantai ini telah menjadi buruan utama masyarakat kota Kendari untuk ajang rekreasi keluarga.

"Umumnya, kalau hari liburan biasa, orang-orang datang memburu daerah pantai ini sambil memancing, main voly pantai dan sepak bola. Ada juga keluarga yang menebarkan tikar, lalu menikmati udara pantai sambil mencicipi hidangan yang dibawa dari rumah. Pedagang kelapa muda juga banyak yang menjajakan jualannya di daerah ini," ujar Eka Fendri, mantan guru bahasa Inggris Sekolah Menengah Industri Kerajinan (SMIK) Anduonohu, Kendari, yang pekan lalu ditemui penulis sedang menikmati acara rekreasi keluarga di pantai ini.

Selain kalangan keluarga yang tampak lebih sering menjadikan pantai ini untuk arena rekreasi, menurut pengematan Nur Wati, kalangan pemuda yang tergabung dalam beragam wadah organisasi kemasyarakatan seperti HMI, (Himpunan Mahasiswa Islam) juga kerap menggelar acara outdoormetingnya di pantai ini.

"Sebenarnya Kendari punya pantai lain yang menarik, yaitu Pantai Kessilampe yang terletak di Teluk Kendari. Tetapi pantai itu terkesan kurang terawat baik sehingga sampah berhamburan di pantai. Sedangkan Pantai Batu Gong tak ada sampahnya. Pantai ini bersih, luas, airnya bening. Bagus sekali dijadikan arena renang. Itu yang membuat masyarakat selalu tampak senang jika telah berada di Pantai Batu Gong," sambung Nur Wati.

Untuk mencapai pantai - yang terletak di Desa Lalonggaluku Kecamatan Sampara - ini memang tidak sulit. Itu karena banyaknya sarana transfortasi darat yang bisa digunakan masyarakat kota Kendari. Perjalanan yang dapat ditempuh 40-50 menit dengan kecepatan rata-rata 70-80 kilometer perjam kendaraan pribadi. Sedangkan jika menggunakan kendaraan carteran, sewanya mencapai Rp. 60.000. Pada umumnya masyarakat mendatangi lokasi wisata ini dengan menggunakan angkutan kota yang di Kendari lazim disebut pete-pete.

Ramainya pengunjung mendatangi pantai ini disetiap hari libur, ternyata mendatangkan keuntungan tersendiri bagi masyarakat sekitar. Dalam tiga tahun terakhir misalnya, setidaknya telah muncul tiga kelompok pedagang yang setiap liburan rata-rata meraup banyak uang dari para pengunjung.

Kelompok pertama adalah penjaja makanan tradisional. Mereka ini semuanya perempuan yang menjual makanan khas Kendari, sate pokea (sate terbuat dari isi kerang) dan gogos atau lemper (terbuat dari nasi ketan) dibungkus daun pisang). Kelompok ini juga menyediakan kios-kios yang bersih dilengkapi sajian musik dan hidangan softdrink serta camilan.

Kelompok kedua, anak-anak yang menyewakan tikar, ban mandi dan tempat penjagaan air tawar yang dibutuhkan oleh pengunjung untuk berbilas setelah mandi di air laut.

Sedangkan kelompok yang terakhir merupakan kelompok pria yang khusus mengawasi kendaraan di lokasi perparkiran serta menjual kelapa muda dan ikan segar. Dengan kelengkapannya itu, wajar jika obyek wisata Pantai Batu Gong selalu menjadi obyek wisata idaman masyarakat kota Kendari. Wajar juga jika Pemda akan mengelola pantai ini lebih bagus lagi agar menghasilan uang untuk kas PAD (Pendapatan Asli Daerah). ***