hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. dan semua hasrat-keinginan adalah buta, jika tidak di sertai sebuah pengetahuan. dan pengetahuan adalah hampa jika tdidak di ikuti pelajaran. dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak di sertai dengan cinta. olehnya itu marilah kita tanamkan rasa cinta terlebih dahulu dalam membangun daerah Sultra (Sulawesi Tenggara).,., bangkitlah.,.,.,

Aku An@k K3ndari Harajukhu Zarizawa






marching percussion universitas haluoleo kota kendari



perjalanan marching percussion unhalu dalam rangka memeriahkan
 pembukaan HUT SULTRA Ke-48
di kota raha, kabupaten Muna, sulawesi tenggara


Minggu, 22 april 2012


Pagi yg cerah menyelimuti KOTA KENDARI, pukul 07:30 personil marching percussion unhalu telah berkumpul di pelabuhan nusantara kota kendari, siap menanti keberangkatan KM. CANTIKA 88 menuju kota raha, dalam rangka memperingati HUT SULTRA ke-48. Tepat pada pukul 8:15 sirine kapal berbunyi , saat itu sang pelatih (abdul rajab) tepat berdiri di pojok dermaga dengan lambayan tangannya yang penuh kegagahan dan keiklasan menghantarkan keberangkatan beserta rombongan percussion yang berada dalam kapal.. dalam perjalanan KM, CANTIKA 88 dengan melewati benturan ombak yg amat sangat hingga menghantarkan ketengah lautan lepas, tak begitu saja menurunkan semangat personil percussion unhalu untuk menikmati panorama alam yang beragam keindahannya mulai dari penggunungan, kaki bukit yg dihiasi pasir putih, hutan yg nampak alami, hingga pulau2 cantik ditengah lautan biru (mirip ATUN kali yaa??). Seiring dengan waktu perjalanan menyusuri lautan bebas , tak terasa kurang lebih 4 jam lamanya dataran muna mulai terlihat diantarannya daerah tampo yg nampak dari jauh, masjid berkubah kuningangan (emas mungkin!!), hingga tepat berada d`pelabuhan kota raha, kab, muna. Setibanya disana, 2 bus unhalu telah menanti kedatangan personil marching percussion unhalu beserta pengurus untuk siap menghantarkan menuju ketempat penginapan.,., keesokan harinya.,.,.

Senin, 23 april 2012

            
    Pembukaan HUT sulawesi tenggara (SULTRA) yang ke-48 sebenter lagi dimulai. anggota personil marching percussion bergegas kelokasi dari penginapan menuju ketempat titik star pembukaan dirujab kab, muna sekaligus untuk melakukan gladih dengan segala persiapan, gladih pun dilakukan. Tepat pukul 12:30, gladih pun tuntas dilakukan dan pembukaan segera dimulai, walau hujan sejenak sempat membubarkan barisan personil marching percussion unhalu serta beberapa kontingen dari berbagai daerah se-sultra dan lainnya. Acara pembukaan tetap dilaksanakan dengan penuh antusias setelah hujan, bunyi alunan musik dari marching percussion unhalu yang penuh irama menghantarkan kaki tetap melangkah kedepan menyusuri kota raha dengan sambutan tepukan meriah oleh warga setempat, tak kalah menariknya sebagian masyarakat dengan antusias mengikuti jejak langkah barisan personil marching percussion unhalu hanya semata-mata demi menikmati alunan lagu yang dimainkan sampai kepenghujung finis alun-alun pameran kota raha.tak lupa pula satu persatu barisan menyusul mulai dari pemda beserta kontingen berbagai daerah lainnya sampai ketitik finis hingga selesai. Berakhirnya seluruh kontingen menandakan pembukaan HUT SULTRA KE-48 telah selesai.. beberapa sopir bus unhalu salah satunya AMAlover dengan senyumannya yg manja siap menganterkan kembali personil marching percussion unhalu beserta pengurus ketempat penginapan.
Selasa, 24 april 2012
              
  (makan, tidur, bangun lagi, main domino, makan, tidur lagi, bangun lagi,  mefoku-foku,)

Rabu, 25 april 2012
              
      Menjelang dipagi hari, pancaran sinar matahari menembus tirai kaca jendela menghiasi rautan wajah disambut dengan senyuman walaupun tanpa dibarengi lesung pipih (kerasnya rahangmu pwa), personil marching percussion unhalu bergerak dengan menggunakan bus unhalu dari tempat penginapan menuju ketempat dimana tempat para personil mengisi kekosongan perut. Setelah sarapan. Energi tubuh pun kembali bugar. Personil marching percussion unhalu dengan segala persiapan dan segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk bergegas ke sebuah pantai dengan mengunakan jurus andalan alat transportasi yakni bus unhalu. Dalam perjalanan menuju pantai NAPABALE yang terletak tepat diseblah utara kota raha. Banyak hal yang perlu dan patuh kita sadari selama perjalanan, bahwa dengan beragam karakter yang ada pada setiap tubuh personil marching percussion unhalu merupakan keunikan tersendiri dan modal awal dalam memahami sisi prilaku kemanusiaan sehinngga pemahaman menjadi luas karnanya, disamping itu dari perbedaan itu pula tercipta sebuah bahan dalam menghidupkan suasana yang lebih menarik. Tetapi kadang, tanpa disadari perbedaan itu sering diberlakukan sebagai hal pemicu terjadinya sesuatu konflik yang membuat perasaan tyerluka bahkan tergores didalam dadamu, (muka metal berhati betharia sonata juga paenk), hal terpenting, bagaimana melibatkan setiap unsur yang tergabung didalam marching percussion unhalu agar tetap dalam satu kesatuan merasakan suka duka dibalik perbedaaan itu, dan untukmu janganlah menyerah, mari tanamkan jiwa yang bukan pengecut yang tidak lari dari kenyataan dan teruslah berkobar melawan tantangan yang menghadangmu, jayalah., (apa ko bilang ituuu, gk nger pwa)
               
              Tak terasa perjalanan kurang lebih satu atau dua jam kh itu..? (z lupa mhi). pantulan sinar matahari dari pantai biru yang menyelinap masuk kedalam kaca mobil dan menembus tabir kedalam bola mata yang indah ini, pantai napabale pun terlihat denga jelas. Peserta percussion unhalu beserta rombongan bergegas kepantai untuk menikmatinya, berbagai macam cara pun dilakukan untuk menikmati panorama yng penuh keindahan itu, mulai dari menyewa alat transportasi laut yang sederhana (pincara) untuk menjelejahi pantai yang amat tenang hingga melewati karang besar yang dipenuhi tumbuhan yang berada tepat ditengah2 pantai yang berbentuk bulat, ada pula memamfaatkan wahana laut serta panorama alam yang nampak indah dengan berfoto (ala-ala jupe), dan tak lupa pula menikmati kehangatan air hingga menyamparin kedasar laut yang empuk dan berpasir,.,. sungguh, sungguh, sungguh dasyatnya pengaruh pantai ini hingga membuat lupa sanak saudara, orang tua, serta sosok sahabat disebrang sana dikota kendari., (kentara sekali anak durhaka pwa)
                Saking lamanya memanjakan dan menghangatkan tubuh dibawah terik sinar matahari ditepi dermaga pantai (sudah eto ,sok2 barat jg pwa). Tepat pada pukul 13:30, makanan pun telah datang ditempat setelah kian lama menunggu kedatangannya, tapi nda apa-apa juga yang pokok terisi kembali lagi ini perut pwa., setelah break siang sambil mengeringkan pakaian yg serba basah, personil percussion menyiapkan diri untuk segera bergegas kemobil untuk kembali menuju ke penginapan.

*(setibanya dipenginapan dari pantai,  personil percussion menyambut dengan riang gembira kedatangan pak rajab yang baru tiba dikota raha dari kota kendari dan saat itu pak rajab langsung menyampaikan agar personil marching percussion unhalu mempersiapkan diri sebentar lagi dalam waktu 2 jam kedepan untuk melakukan gladih persiapan penutupan hut sultra ke-48 )*

Kamis, 26 aparil 2012
             
   (makan, tidur, bangun lagi, main domino, makan, tidur lagi, bangun lagi,  mefoku-foku,)

Jum`at, 27 april 2012
               
             Mata telah terbukamemandang langit2 rumah yang polos, seakan waktu tak terasa moment-momen yang ditunggu-tunggu sebagai hari puncak sekaligus hari penutupan HUT SULTRA Ke-48, kini telah tiba saatnya. Anggota personil marching percussion unhalu dengan antusias menyambutinya, pergerakan pun mulai dilakukan dengan bergonta ganti kekamar mandi untuk membereskan diri serta mempersiapkan segala perlengkapan yang telah disiapkan, tak lama kemudian, klakson mobil bus berbunyi menandkan bus unhalu telah bertengker didepan penginapan dan siap menghantarkan kelau-alun kota raha dimana tempat acara penutupan hut sultra dilaksanakan. Setibanya disana, beberapa pengisi upacara telah terlihat dilapangan mulai dari tingkat pendidikan, perguruan, instansi, pejabat, aparat hingga berseragam loreng yang nampak gagah berdiri dilapang upacara, anggota personil marching percussion unhlumemamfaatkan waktu untuk mengisi tempat yang telah disediakan, seiring dengan waktu, upacara pun mulai berlangsung, hingga seusai pidato gubernur sultra (nur alam), barisan upacara mulai membubarkan dari lapangan upacara  sambil menyaksikan atraksi penerbangan penerbangan pesawat jet TNI serta disusul terjun payung yang menghiasi langit-langit yang tampak mendung dengan mengibarkan bendera lambang daerah sebagai perwakilan setiap daerah  sesultra. Setelah atraksi. Kini giliran personil marching percussion untuk tampildan siap membentuk barisan dengan menggunakan pakaian kebesaran yang bercorak merah putih, walau saat itu bersamaan dengan turunnya hujan, semangat tetap membara (seakan hujan tak pernah ada) yang merasuki kedalam dada ditubuh marching unhalu bahkan warga setempat pun dengan relanya diguyur hujan tanpa imbalan hanya sekedar menyaksikan penampilan marching pecussion unhalu.
                Perlahan lahan langkah demi langkah memasuki area lapangan dengan mengikuti irama musik yang dimainkan mulai dari Mayoret dengan kelangsingan badannya dan rupa wajah yang manja memberi aba-aba agar tetap dalam 1 langkah 1 hati hingga seruaan membentuk koreografer yang disertai dengan pukulan Senar bagaikian tantangan yang harus terus dilewati dengan irama jejak langkah separatis, bersamaan dengan kecepatan kilat ibarat sapuan angin yang menghantam ombak itulah Quin dan  kwarto, tak lupa pula dengan irama Bass yang menggetarkan dadamenembus jantung seakan suasana tak pernah mati, serta paduan melody bagaikan gemuruh suara alam tak pernah putus itulah Trompet, Trumbun dan Melow, yang disusul Blira dengan nada ting-tingnya (ayu ting-ting mungkin), dan tak kalah menariknya dengan hempisan Cymball Comunity ibarat kejutan angin yang menebar pesona dan menyegarkan suasana hingga menembus kedalam kulit ari-ari serta getarannya membuat makna arti hidup yang sebenarnya dengan penuh perjuangan dan disusul pula gerakan Colourgreat dengan rayuan bendera sunda kelapa yang menyelimuti barisan sekaligus simbol penebar semangat

*(itulah unit satu kesatuan yang tak terpisahkan dan saling melengkapi hingga membentuk sebuah parade yang tak bisa dirobohkan, karnamu kejayaan pasti diraih bersama)*
             
     Tepat pada pukul 11:05, berakhirnya atraksi penampilan yang dilakukan oleh marching percussion universitas haluoleo kendari, menandakan acara penutupan HUT SULTRA Ke-48 DI Kota Raha,kabupaten muna, sulawesi tenggara telah selesai

Sabtu, 28 april 2012
                                                        *(Pulang, kembali keasal)*


  DOKUMENTASI




1 komentar: